Pada 11 Maret 2023, Gunung Merapi meletus dengan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Magelang. Efek abu vulkanik dapat mengganggu aktivitas dan menimbulkan bahaya kesehatan dan lingkungan.
Abu vulkanik mengandung silika kristal, yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Banyaknya abu vulkanik yang menutupi area atau terhirup ke dalam paru-paru juga mempengaruhi efeknya.
Table of Contents
Apa dampak negatif abu vulkanik bagi kesehatan? Ini dia 5 resikonya
Beberapa dampak abu vulkanik adalah gangguan pernapasan akut, jadwal penerbangan tertunda, iritasi kulit dan mata serta alergi, ketersediaan air bersih yang terbatas.
Sisa waktu -4:41
Unibots.in
Baca juga:
Bjorka bermanuver lagi, klaim BPJS Ketenagakerjaan dan data penting ini bocor
Gunung Merapi. (Twitter/@BPPTKG)
Gunung Merapi. (Twitter/@BPPTKG)
Berikut lima dampak negatif abu vulkanik yang perlu Anda ketahui:
Penyakit pernapasan akut seperti asma, bronkitis, dan PPOK dapat terjadi akibat abu vulkanik yang masuk ke paru-paru.
Letusan tinggi abu vulkanik bisa mencapai beberapa kilo dari puncak gunung, menyebabkan rencana penerbangan karena abu mempengaruhi mata pilot.
Abu vulkanik juga dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit karena mengandung silika
, mineral, dan bebatuan.
Hujan abu vulkanik dapat mencemari air bersih dan saluran air dapat tersumbat, sehingga ketersediaan air bersih terbatas.
Kehadiran kristal silika bebas dalam abu vulkanik dapat meningkatkan risiko silikosis, penyakit paru-paru mematikan yang ditandai dengan mengi, batuk berdahak, dan penurunan berat badan.
Baca Juga :