Pahami moralitas
Buka baca cepat
Istilah akhlak dalam bahasa Arab adalah “Al-Khulk” yang berarti karakter, tindakan, tingkah laku dan karakter individu. Jadi akhlak setiap individu dimaknai sedemikian rupa sehingga tingkah laku yang dimiliki individu tersebut terikat dengan perbuatan yang ada pada dirinya.
Istilah akhlak secara umum dalam Islam dimaknai sebagai tindakan atau karakter seseorang yang berhubungan dan umumnya muncul dari sikap orang tersebut. Orang dengan sikap yang baik umumnya juga memiliki perilaku atau perilaku yang baik, dan sebaliknya, orang yang berperilaku buruk juga akan berperilaku buruk. Kata Akhlaq diartikan dalam kata-kata Allah SWT. di Q.S. Sedih: 46, termasuk:
Lalu dimana anak-anak dunia?
Artinya, “Sesungguhnya kami telah memurnikan mereka dengan memberikan mereka akhlak yang tinggi yang selalu mengingatkan (orang) pada akhirat (Q.S. Sad: 46).
Pengertian akhlak Menurut para ahli
Table of Contents
Berikut ini adalah beberapa definisi akhlak menurut para ahli, yaitu:
1. Menurut Ibn Maskawih
“Keadaan pikiran seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa melalui pikiran pikiran (pertama)”.
2. Imam Al-Ghazali
“Moralitas adalah sifat yang tertanam dalam jiwa dari mana tindakan muncul dengan mudah tanpa harus mempertimbangkan pikiran (pertama).”
3. Prof. DR. Ahmad Amin |
Yang disebut Akhlaq Adatul-Iradah atau keinginan kebiasaan. Definisi ini terdapat dalam sebuah naskah yang berbunyi: “Sementara orang membuat definisi tentang moralitas, yang disebut moralitas berarti keinginan yang biasa; itu berarti kemauan, ketika digunakan untuk sesuatu, disebut kebiasaan moralitas.”
4. Dr. M. Abdullah Dirroz
“Moralitas adalah kekuatan dalam kemauan, kekuatan, dan kemauan yang kuat yang bersama-sama menciptakan kecenderungan untuk memilih pihak yang tepat (dalam kaitannya dengan moralitas yang baik) atau sisi buruk (dalam kaitannya dengan moralitas yang buruk).”
Tujuan moral
Tujuan moralitas secara umum adalah untuk menciptakan kehidupan yang tertib, damai, harmonis dan saling membantu. Usahakan, jika kita terbiasa dengan akhlak yang luhur, niscaya akan disayangi oleh Tuhan, oleh Rasul-Nya, oleh sesama manusia dan oleh makhluk Tuhan lainnya. Misalnya, jika kita selalu menaati perintah Tuhan, Tuhan akan memastikan kemudahan di dunia ini dan pahala surga di akhirat
Dan siapa pun yang berkata: Kamu bodoh berada dalam bahaya penghakiman; dan mereka akan tahu bahwa Akulah Tuhan.
“Barangsiapa takut kepada Allah, dia akan menawarkan jalan keluar dan memberinya pasokan dari arah yang tidak dia duga.” (QS. Ath-Thalaq: 2)
Jika kita mematuhi Rasulullah, kita akan menerima syafaat dan bantuannya pada Hari Penghakiman. Nabi berkata, “Siapapun yang mencintaiku akan berada di surga bersamaku.” (HR. Alhakim). Jika kita selalu berbuat baik kepada orang lain, kita akan menerima penghargaan, rasa hormat, dan bantuan dalam menghadapi kesulitan.
Jenis akhlak
Berikut dua jenis akhlak dalam Islam, yaitu sebagai berikut:
1. Moralitas Terpuji (Mahmudah)
Beberapa akhlak terpuji (mamudah) yang harus dimiliki seorang muslim adalah budi pekerti, keterbukaan, kejujuran, kerendahan hati, kerendahan hati, kata-kata yang lembut, sopan santun, ketegasan, pengorbanan, kelembutan dan pengabdian. Umumnya orang yang berakhlak mulia akan selalu melindungi tingkah laku dan perkataannya dari orang lain serta menyadari bahwa dirinya diawasi oleh Allah SWT.
2. Akhlak buruk (Madzmumah)
Akhlak tercela adalah akhlak yang harus dipromosikan oleh umat Islam karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Contohnya adalah kebohongan, iri hati, kecemburuan, kesombongan, kesombongan, riyah, dan lain-lain. Akhlak tercela sangat dibenci oleh Allah SWT.
Karakteristik moral
Berikut ini adalah beberapa ciri moral, yaitu:
Baca lebih lanjut: Surat Kuasa
Mutlak dan komprehensif
Akhlak Islam adalah mutlak, tidak dapat diubah atau dimodifikasi, dan berlaku untuk semua orang, tanpa memandang ras, warna kulit, pangkat, tempat dan waktu.
Klaim yang lengkap dan sempurna
Dari sudut pandang orang yang diberkahi dengan naluri yang berbeda, akhlak Islam mencakup semua aspek spiritual, fisik dan kemanusiaan Qliyyah sesuai dengan semua persyaratan naluriah untuk mengontrol kualitas tercela (atribut Mazmumah) untuk kesempurnaan manusia. tidak mengontrol kebebasan pribadi.
Bersikaplah sederhana dan seimbang
Tuntutan moralitas dalam Islam adalah sederhana, tidak terlalu membebani sehingga bersifat pasif dan juga tidak membiarkan bahaya dan bahaya muncul.
BACA JUGA :
- Lompat jauh: definisi, jalur, ukuran dan teknik lapangan
- Sejarah janji pemuda: definisi, isi, janji, makna, tujuan
- Lingkungan: definisi, jenis, elemen dan contoh
- Kalimat deklaratif adalah: karakteristik, jenis, tujuan, contoh
- Rumah Adat Jawa Barat: jenis, ciri, desain, struktur
- Urutan nama planet: definisi, jenis, jenis dan ukuran
- Pengertian Bahasa Pemrograman, Macam dan Tingkatan
- Pengertian kedaulatan: Menurut para ahli, jenis, sifat, contoh
- Konstitusi itu berbunyi: definisi, sejarah, tujuan, fungsi, sifat
- Aplikasi Router Wifi For Android
- Hotel adalah: definisi, fungsi, tipe, properti
- APBN adalah: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Struktur dan Siklus