May 28, 2023
Rumah-Adat-Jawa-Barat-jenis-ciri-desain-struktur

Rumah Adat Jawa Barat: jenis, ciri, desain, struktur

Rate this post

Rumah Adat Jawa Barat: jenis, ciri, desain, struktur

Rumah adat Jawa Barat

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Jawa. Provinsi ini memiliki budaya yang sangat unik dibandingkan dengan budaya di daerah lain. Salah satunya adalah bentuk rumah adat di Jawa Barat.

Rumah-Adat-Jawa-Barat-jenis-ciri-desain-struktur

Rumah adat disini mengandung lambang kepribadian mereka. Apalagi tanah di wilayah Jawa Barat dikenal sangat asri, subur, dan makmur. Masyarakat daerah Jawa Barat lebih dikenal dengan nama Urang Sunda.

Orang Sunda dikenal sangat ramah, bersahaja, sopan, dan optimis. Ini harus menjadi contoh budaya Timur yang sangat baik. Rumah adat sendiri memiliki nilai filosofis yang tinggi terutama dari segi desain dan kombinasi warna.
Berbagai jenis rumah adat di Jawa Barat

1. Imah Badak Heuay

Rumah adat Jawa Barat ini berarti badak yang menguap. Hal yang istimewa dari rumah adat ini adalah atapnya. Sedangkan desainnya, hampir mirip dengan Rumah Anjing Tagog. Atap belakang melintasi langkan. Jadi jika diperhatikan lebih dekat, rumah tersebut menyerupai badak yang menguap.

Rumah adat Badak Heuay masih umum di masyarakat Sukabumi. Bahkan hingga saat ini, rumah dengan desain seperti ini dijadikan sebagai hunian bagi masyarakat di sini. Jika anda berkunjung ke daerah Sukabumi khususnya di daerah pedesaan, anda akan banyak menemukan rumah adat.

2. Rumah Anjing Togog

Mgid
Mgid

Anjing Rumah Togog artinya anjing yang duduk. Desain rumah adat Jawa Barat ini menyerupai anjing duduk. Atapnya terdiri dari 2 atap yang dipasang segitiga.

Sedangkan bagian atap yang lain saling terhubung di bagian depan. Atap yang disambung bentuknya disebut Soronday.

Fungsi atap biasanya untuk menaungi teras sedemikian rupa agar terlihat sejuk. Desain rumah yang demikian menjadi ciri khas rumah-rumah di Garut.

Desain atap Rumah Anjing Togog memberikan kesan klasik dan sangat sederhana. Terdapat beberapa tipe bungalow, hotel dan rest area di atas yang juga menggunakan desain atap rumah.
3. Imah Julang Ngapak

Imah Julang Ngapak artinya burung yang mengepakkan sayapnya dalam bahasa Indonesia. Rumah adat Jawa Barat ini memiliki atap yang terlihat sedikit lebih lebar di setiap sisinya.

Selain itu, atap rumah menyerupai burung yang mengepakkan sayapnya. Garpu gunting (Claw Hurang) biasanya ditemukan di punggungan sebagai pelengkap.

Atap rumah Julang Ngapak terbuat dari ijuk, jerami, atau jerami yang diikat menjadi satu dengan rangka atap bambu. Meski terbuat dari jerami dan ijuk, namun atapnya terlihat sangat bagus dan tidak bocor.

Desain rumah ini tersebar luas di wilayah Tasikmalaya. Bahkan gedung ITB (Institut Teknologi Bandung) sendiri menggunakan desain atap model ini.
4. Imah Jolopong

Rumah adat jenis ini sangat populer di Jawa Barat. Desain rumah ini paling banyak digunakan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya. Seperti namanya, ini berarti “menggantung”.
Lihat juga: pasar oligopoli

Rumah adat di Jawa Barat ini memiliki atap yang bentuknya lurus. Bentuk rumah adalah yang paling banyak diminati, karena desainnya lebih mudah dibuat dan tentunya lebih banyak material yang dihemat.

Atap Imah Jolopong ada dua bagian yang bila kedua ujungnya ditarik maka akan terbentuk segitiga sama kaki. Desain rumah merupakan ciri khas rumah adat di sini dan lebih dikenal dengan sebutan Suhunan. Rumah adat di Jolopong ini banyak digunakan oleh masyarakat daerah Garut.
5. Imah Parahu Kumureb

Imah Parahu Kumureb adalah sebuah rumah adat di Jawa Barat yang lebih dikenal dengan sebutan perahu Tengkurep. Desain rumah adat terdiri dari 4 bagian utama dengan bagian belakang dan depan berbentuk trapesium.

Sedangkan 2 bagian di kiri dan kanan adalah segitiga sama sisi. Di wilayah Palembang, rumah adat semacam ini lebih dikenal dengan desain atap limasannya.

Sesuai dengan namanya, rumah adat ini terlihat seperti perahu yang terbalik. Desain atap rumah tradisional ini mudah bocor. Ini karena terlalu banyak sambungan pada atap.

Makanya, masyarakat Sunda jarang menggunakan desain rumah adat ini. Namun ada sebagian masyarakat di kawasan Ciamis yang masih menggunakan desain atap ini.

 

LIHAT JUGA:

 

https://imii.co.id/
https://apartemenjogja.id/
https://bingo.co.id/
https://youtubers.id/
https://lakonlokal.id/
https://pesantrenkilat.id/
https://sorastudio.id/
https://balikpapanstore.id/
https://excite.co.id/
https://technicracy.com/